+62 21 38433607 info@mfi.or.id

Blog: MFI News

Back

Pernyataan Ketua Badan Pengurus MFI

1 December 2014 00:00:00 - Hermanus Prihatna - Marketing & Communication

Kepada seluruh rekan-rekan Masyarakat Fotografi Indonesia yang kami hormati.

Rasa syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas terselenggaranya Kongres Fotografi Indonesia pada tanggal 10-12 Oktober 2014 di Jakarta. Acara berlangsung dengan lancar dan penuh dengan rasa kekeluargaan serta kepedulian yang tercermin selama pelaksanaan Kongres Fotografi Indonesia yang dihadiri kurang lebih 80 peserta perwakilan dari 16 provinsi di seluruh Indonesia.

Kongres Fotografi Indonesia bertujuan untuk membentuk sebuah Forum Fotografi Indonesia sebagai wadah komunikasi dan penyampaian informasi antar pemangku kepentingan fotografi. Pelaksanaan Kongres Fotografi Indonesia kali ini tercatat dalam sejarah dunia fotografi Indonesia karena baru pertama kali dilakukan sejak fotografi pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1841.

Melalui serangkaian kegiatan, sebagai sebuah permulaan, beberapa diskusi telah digelar dengan mengundang para pelaku fotografi di Indonesia di antaranya kegiatan FGD PERSIAPAN KONGRES FOTOGRAFI INDONESIA dengan tema "Penyusunan Rumusan Fasilitasi & Advokasi Fotografi Indonesia" untuk memfasilitasi fotografer yang dihadiri para pemangku kepentingan fotografi di Indonesia.

Untuk wilayah Jakarta, Bandung dan sekitarnya, diskusi dilaksanakan di Hotel RedTop, Jl. Pecenongan, Jakarta, pada Rabu, 24 April 2013. Peserta yang hadir antara lain: Ade Darmawan (Jakarta), Adhitya Zein (Bandung), Andrew Linggar (Jakarta), Anton Ismael (Jakarta), Ari Santosa (Jakarta), Atieq S S Listyowati (Jakarta), Bahtiar Dwisusanto (Jakarta), Dedi Istanto (Jakarta), Fendi Siregar (Jakarta), Firman Ichsan (IKJ), Galih Sedayu (Bandung), Gathot Subroto (Jakarta), Harto Solihin Margo (Bandung), Imam Hartoyo (Jakarta), Irma Chantily (Jakarta), Lateev Haq (Jakarta), Priadi Soefjanto (Jakarta), Raiyani Muharramah (Bogor), Ray Bachtiar Dradjat (Jakarta), Refi Mascot (Jakarta), Rully Kesuma (Jakarta), Toga Tampubolon (Jakarta), Yase Defirsa (Jakarta), dan Ve Dhanito (Jakarta).

Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Pekan Baru, Aceh, Manado, Makassar dan Papua, diskusi dilaksanakan di Hotel Tunjungan, Jl. Basuki Rachmat, Surabaya, pada hari Rabu, 1 Mei 2013. Peserta yang hadir adalah : Andi Sucirta (Bali), Anjas Wijanarko (Solo), Arif Budiman (Bali), Edial Rusli (Jogja), Eny Erawati (Malang), Hartono Roesli Saputra (Surabaya), Husni Oa (Papua), Irwandi (Jogja), Poenk Pradopo (Surabaya), Wimo Ambala Bayang (Jogja), Aqiq Aw (Jogja), Muhammad Sujai (Sidoarjo), Muhammad Akbar (Makassar), Rasyid Ridha (Banjarmasin), Juliansyah Ajie (Aceh), Julian Nail Sitompul (Pekanbaru), Roedy Joen (Surabaya), Decky (Malang), Rismianto (Jember), dan Steven Sumolang (Manado).

Dari ke dua kota tersebut, diskusi dilaksanakan setelah pembukaan dan pengarahan dari ibu Watie Moerany, selaku Direktur Pengembangan Senirupa, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni & Budaya, dan dilanjutkan diskusi kelompok guna mendapatkan masukan yang lebih mendalam dengan jumlah anggota kelompok yang lebih kecil.

Hasil dari forum diskusi ini melahirkan sebuah wacana dan usulan tentang pentingnya kehadiran sebuah wadah yang mandiri, non-komersial, dan siap memfasilitasi para pemangku kepentingan fotografi. Para pelaku fotografi peserta diskusi sepakat mengenai perlunya dibentuk forum advokasi fotografi yang pembiayaannya bisa diperoleh dari sumber tidak mengikat, termasuk dana fasilitasi dari lembaga-lembaga pemerintahan yang lain.

Dua pertemuan yang dihadiri oleh wakil yang dipilih dan diperkirakan bisa mewakili suara setiap genre fotografi dari Banda Aceh hingga Jayapura ini (meski ada beberapa undangan yang tidak bisa hadir), akhirnya FGD di Jakarta dan Surabaya berhasil memetakan persoalan di bidang fotografi dan sepakat untuk melahirkan sebuah wadah yang disebut FORUM FOTOGRAFI INDONESIA.

Untuk melahirkan wadah tersebut, melalui sejumlah pertemuan bulan juni 2014 di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) diputuskan PENGUKUHAN TIM FORMATUR untuk PERSIAPAN KONGRES FOTOGRAFI INDONESIA.

KRITERIA ANGGOTA TIM FORMATUR:

  1. Mewakili masing-masing pemangku kepentingan, Fotografer, Pendidikan, Industri/Bisnis dan Pemerintah
  2. Setiap pemangku kepentingan dapat diwakili oleh 2-3 orang
  3. Telah berkecimpungan di bidangnya selama paling tidak 5 tahun
  4. Memiliki jaringan yang luas

Kamis 19 Juni 2014, di GFJA, akhirnya mengukuhkan TIM FORMATUR untuk PERSIAPAN KONGRES FOTOGRAFI INDONESIA sebagai berikut:

Oscar Motuloh: Ketua
Bambang Wijanarko: Bendahara
Lasti Kurnia: Sekretaris
Imam Hartoyo : Divisi Persiapan Penyusunan Draft AD/ART
Eddy Susilo :Divisi Persiapan Penyusunan Draft AD/ART
Andrew Linggar: Divisi Persiapan Acara Kongres
Purwo Subagiyo : Divisi Persiapan Acara Kongres
Ray Bachtiar D : Divisi Sosialisasi
Rakhmat Koesnadi : Divisi Sosialisasi
Yase Defirsa Cory : Divisi Sosialisasi
Reynold Sumayku: Seleksi Dewan Pembina/Pengurus
Edial Roesli: Divisi Riset Daftar calon Dewan Pembina/Pengurus
Rully Kesuma : Divisi Riset Daftar calon Dewan Pembina/Pengurus
Irma Chantily: Divisi Riset Daftar Calon Dewan Pembina/Pengurus
Arbain Rambey: Divisi Riset Daftar Calon Dewan Pembina/Pengurus

Tugas tim Formatur penyiapan Kongres Fotografi Indonesia ini adalah mempersiapkan pelaksanaan Kongres Fotografi Indonesia yang bertujuan melahirkan Forum Fotografi Indonesia.
Tugas ini berhasil diselesaikan dengan diselenggarakannya Kongres Fotografi Indonesia pada tanggal 10-12 Oktober 2014 di Jakarta.

Kongres Fotografi Indonesia dihadiri sekitar 80 peserta yang mewakili stakeholders (para pemangku kepentingan) bidang fotografi yaitu dari komunitas jurufoto, pelaku/pemikir bisnis/industri fotografi, pendidikan serta pemerintah.

Kongres diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie E. Pangestu di Sasana Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl. Merdeka Barat Jakarta yang dilanjutkan acara kongres di Hotel Amaris Mangga Dua Jakarta.

Penyelenggaraan Kongres Fotografi Indonesia menghasilkan beberapa ketetapan dari seluruh peserta kongres antara lain:

Pembentukan Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, Badan Pengurus Masyarakat Fotografi Indonesia, Mitra Daerah Masyarakat Fotografi Indonesia yaitu sebagai berikut:

  1. Mari E. Pangestu
  2. Soedja'i Kartasasmita
  3. Soeprapto Soedjono
  4. Watie Moerany

Dewan Pembina masyarakat Fotografi Indonesia:

  1. Ketua Dewan Pembina: Sigit Pramono
  2. Wakil Ketua Dewan Pembina 1: Oscar Motulloh
  3. Wakil Ketua Dewan Pembina 2: M. Firman Ichsan
  4. Anggota:
    • Agus Leonardus
    • Arbain Rambey
    • Darwis Triadi
    • Don Hasman
    • Edmon Makarim
    • Edwin Djuanda
    • Fendi Siregar
    • Guntur Santoso
    • Imam Hartoyo
    • Irwan Kamdani
    • Johnny Hendarta
    • Ray Bachtiar
    • Rio Helmi
    • Risman Marah
    • Riza Marlon
    • Solihin Margo
    • Yudhi Soerjoatmodjo

Badan Pengurus Masyarakat Fotografi Indonesia:

  1. Ketua: Hermanus Prihatna
  2. Wakil Ketua: Andrew Linggar
  3. Divisi Kesekretariatan: Lasti Kurnia
  4. Divisi Kerja sama & Koordinasi: Edial Rusli, Agatha Anne Bunanta
  5. Divisi Keuangan: Wiryadi Lorens
  6. Divisi Program: Anton Bayu, Galih Sedayu, Ng Swan Ti, Ridha Kusumabrata
  7. Divisi Markom: Dibya Pradana, Marrysa Tunjung Sari, Purwo Subagiyo
  8. Divisi Litbang: Irma Chantily, Rully Kesuma

Mitra Daerah Masyarakat Fotografi Indonesia:

  • Bachtiar - Aceh
  • Ferdi Siregar - Medan
  • Edward Tigor Siahaan - Toba
  • Aprison Arsyam - Padang
  • Julian Sitompul - Pekanbaru
  • Harry Reynaldi - Bandung
  • Nurhaipin La Manna - Banten
  • Andy Kusnadi - Semarang
  • Budi Dharmawan - Yogyakarta
  • Anjas Aryo Wijanarko - Solo
  • Mamuk Ismuntoro - Surabaya
  • Decky Yulian Hersanto - Malang
  • Rasyid Ridha - Banjarmasin
  • Abdul Hakim - Bontang
  • Andi Sucirta - Bali
  • Bagus Made Irawan - Bali
  • Yusuf Ahmad - Makassar
  • Mohammad Akbar - Makassar
  • Karolus Naga - NTT
  • Steven Sumolang - Manado
  • Muhammad Reza - Palu
  • Asep Yusup Tazul Aripin - Ternate
  • Qwadro Putro Wicaksono - Lombok
  • Husni Oa - Papua

Selain itu, Kongres Fotografi Indonesia mendeklarasikan pembentukan Masyarakat Fotografi Indonesia (Photographic Society Of Indonesia)

  1. Masyarakat Fotografi Indonesia adalah organisasi nirlaba yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam dunia fotografi - yaitu praktisi fotografi, akademisi, bisnis dan pemerintah
  2. Masyarakat Fotografi Indonesia merupakan wadah yang berperan memayungi, mendorong kerjasama dan koordinasi antar para pemangku kepentingan - baik perseorangan maupun segala bentuk perkumpulan, komunitas, asosiasi profesi fotografi dan lain sebagainya - untuk mengembangkan sektor fotografi di Indonesia
  3. Masyarakat Fotografi Indonesia sebagai organisasi nasional yang akan menyuarakan kepentingan para pemangku kepentingan di tingkat nasional dan internasional

Terkait dengan hasil Kongres Fotografi Indonesia tersebut, maka dalam hal ini posisi Masyarakat Fotografi Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Masyarakat Fotografi Indonesia tidak mewakili stake holder atau pemangku kepentingan tertentu
  2. Masyarakat Fotografi Indonesia tidak memiliki keanggotaan
  3. Setiap orang dan kelompok atau komunitas bisa berafiliasi. Informasi ketentuan untuk berafiliasi sebagai mitra MFI bisa menghubungi kami
  4. Masyarakat Fotografi Indonesia berfungsi sebagai mediator antar stake holder (Fotografer & komunitas, Pemikir/industri bisnis, Pendidikan/edukasi, dan Pemerintah)
  5. Masyarakat Fotografi Indonesia berperan sebagai mitra pemerintah yang bisa bersinergi melahirkan strategi dan kebijakan yang berguna bagi dunia fotografi Indonesia
  6. Situs resmi Masyarakat Fotografi Indonesia adalah http://www.mfi.or.id/ seluruh informasi resmi akan dikeluarkan melalui situs tersebut dan disebarkan melalui akun resmi media sosial Masyarakat Fotografi Indonesia
  7. Saat ini badan pengurus aktif Masyarakat Fotografi Indonesia sedang menyusun legalitas organisasi dan program kerja hasil usulan peserta Kongres Fotografi Indonesia. Setelah program selesai dibuat akan segera diinformasikan dan disosialisasikan melalui situs ini.

Demikian pernyataan resmi dari Badan Pengurus Masyarakat Fotografi Indonesia terkait dengan hasil pelaksanaan Kongres Fotografi Indonesia. Kami menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan kongres, terdapat kesalahan dan kekurangan maupun hal yang kurang berkenan.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah bersedia hadir dan memberikan kontribusi aktif untuk penyelenggaraan Kongres Fotografi Indonesia untuk Masyarakat Fotografi Indonesia. Dan juga untuk seluruh rekan-rekan Masyarakat Fotografi Indonesia yang belum berkesempatan langsung menghadiri Kongres Fotografi Indonesia, semoga dunia Fotografi Indonesia bisa berkembang dengan baik dengan dukungan dari rekan-rekan semua.

Salam dan hormat kami

0 Comments

Please Log in to read all comments and write one

Untuk afiliasi silakan